Selasa, 29 November 2016

Dari yang Terdalam untuk yang Terdiam

Sikap yang datang dari perasaan terdalam tidak akan pernah bisa dipendam.
Pejalanan Ciamis-Jakarta, bukti yang harusnya bisa membuat hati minimal "bergetar".

Saudaraku....
Apa yang saat ini sedang kalian lakuan sungguh membuktikan bahwa kalian memang "pasukan bayaran", lebih dari sekedar lima ratus ribuan.
Bayaran untuk sebuah keyakinan, takkan bisa diperlihatkan kepada yang sangat mencintai keduaniawian. Perjalanan yang kalian lakukan, membuktikan.

Rabu, 23 November 2016

Galau (Gangguan Masa Lampau)

"Loe di omongin terus tiap malem sama dia" Chat seorang teman di malam ini.

Teman, kau hanya baru saja memberi tahuku bagian dari dirinya yang ingin ku lalui.


Lelah merasa dibayangi, sudah sangat jarang dia ku hubungi. Tapi karena kita berteman, selalu ada orang lain yang seolah menjembatani.
Kami berteman dari SMA, namun rasa tak lagi sama semenjak ada "kata-kata tertulis" yang entah siapa pelaku sebenarnya.


Beberapa hari setelah "kabar" dari temanku itu, aku melihatnya berfoto kala menghadiri wisuda seseorang yang memang ku tahu special baginya. Bohong! jika aku bilang aku tak merasakan apapun saat melihatnya.
Ada sebuah rasa yang belum punya nama. Rasa yang tercipta karena sebuah tanya.

Hati dan pikiranku selalu "berkelahi" jika ini mengenai dirinya. Saat hati condong padanya, pikiran berkata; "lupakan bagian dari dirinya yang bisa membuatmu (hati) terluka"


Jika sudah berurusan dengan hati, aku akan meminta pada sang pemilik hati untuk menjaga miliknya agar tidak tersakiti atau menyakiti.

"ILLAHI, kau maha membolak-balikan hati. Hati ini milik_Mu, maka jangan biarkan hati ini berharap lebih pada selain diri_Mu"

JOHAN

JOHAN “Bu besanan yuk!” pinta seorang ibu pada ibuku “Hayyu.” Jawab ibuku segera Aku hanya menjawab dengan senyum termanisku j...